.
Cerita Lucu Mukidi: Surga atau Neraka
Cerita Lucu Mukidi: Surga atau Neraka
Bu Guru: “Anak-anak. Siapa yang mau
masuk surga?”
Anak-anak: (Dengan serempak)
“Sayaa!”
Mukidi: (Lagi duduk di belakang
hanya diam saja).
Bu Guru: “Siapa yang mau masuk
neraka?”
Anak-anak: “Tidak mauu!”
Mukidi: (Tetap diam saja).
Bu guru: (Mendekat) “Mukidi, kamu
mau masuk surga atau neraka?”
Mukidi: “Tidak kedua-duanya Bu
Guru.”
Bu Guru: “Kenapa?”
Mukidi: “Habis waktu ayah saya mau
meninggal, beliau berpesan. Mukidi, apapun yang terjadi kamu harus masuk TENTARA.
Cerita
Lucu Mukidi Bantu Nenek
Mukidi melihat mbah Kartinem sedang
kebingungan di kantor pos.
Mukidi: “Bisa saya bantu nek?”
Nenek: “Tolong pasangin perangko
sama tulis alamatnya nak.”
Mukidi: “Ada lagi nek?”
Nenek: “Bisa bantuin tulis isi
suratnya sekalian?”
Mukidi: (Mengangguk).
(Si mbah lalu mendiktekan surat
sampai selesai).
Mukidi: “Cukup nek?”
Nenek: “Satu lagi nak. Tolong di
bawah ditulis, maaf tulisan nenek jelek.”
Cerita
Lucu Mukidi: Masih Salah
Wakijan sudah insyaf dan mulai rajin
ngaji.
Ustad: “Mas Wakijan, sholat Subuh
ada berapa rakaat?”
Wakijan: “4, ustad!”
Ustad: “Mas Wakijan pulang dulu deh,
cari jawaban yang benar.”
(Di tengah jalan Wakijan ketemu
Mukidi sahabatnya).
Wakijan: “Di, menurut kamu sholat
subuh ada berapa rakaat?”
Mukidi: “Ya 2 lah.”
Wakijan: “Wah payah dah, mendingan
lu pulang deh. Belajar lagi.”
Mukidi: “Emang kenapa?”
Wakijan: “Nah gue bilang 4 aja masih
salah, apalagi 2?”
Cerita
Lucu Mukidi: Bikin Kondom
Di ruang operasi rumah sakit,
seorang dokter bedah melihat Mukidi yang akan dioperasi kelihatan gelisah.
Untuk menenangkannya, Mukidi diajak bercanda.
Dokter: “Bapak tau cara membuat sarung
tangan karet yang sedang saya pakai ini?”
Mukidi: “Tidak dok.” (Sambil memberi
isyarat dengan tangannya).
Dokter: “Begini Pak. Karet mentah
direbus sampai meleleh lalu pegawai pabrik rame2 mencelupkan tangan ke dalam
cairan karet itu. Setelah itu tangan segera diangkat untuk diangin-anginkan.
Tak lama kemudian jadilah sarung tangan seperti ini.”
Mukidi: (Tersenyum mendengar
penjelasan sang dokter).
(Beberapa saat kemudian ).
Mukidi: (Tertawa
terpingkal-pingkal).
Dokter: (Heran) “Mengapa Anda
tertawa seperti itu?”
Mukidi: “Dengar cerita dokter tadi,
saya lalu membayangkan bagaimana cara membuat kondom.”
Dokter: (Bengong)
Cerita
Lucu Mukidi: Istri Mukidi Pemalu
Suatu hari Markonah, istri Mukidi
bercerita pada suaminya.
Markonah: “Mas tadi waktu aku buka
BH di depan kaca yang di pinggir jendela. Eh ngga tahunya ada cowok ganteng
lihatin aku terus.”
Mukidi: “Terus apa yang kamu
lakukan?”
Markonah: “Aku malu banget mas, lalu
aku tutupin aja muka aku pake BH.”
Mukidi: “Dasar dodol.”
Markonah: “Bukan dodol Mas. Tapi aku
malu.”
0 Response to "CERITA LUCU MUKIDI"
Posting Komentar